INDONESIA JAYA

Home » » INDONESIA JAYA
Mengapa Indonesia masih saja diremehkan negara-negara lain? 
Mengapa Indonesia masih tetap saja tak bisa menjadi peserta piala Dunia?
Mengapa Indonesia tak pernah menjadi pemenang pada MTQ Internasional di Rusia? Mengapa Indonesia selalu tertinggal dengan negara-negara maju lainnya? 
Mengapa Indonesia masih saja terpuruk dalam segala hal? 
Mengapa Indonesia susah sekali mandiri di bidang politik, ekonomi dan budaya? 
Mengapa Indonesia negara agraris masih saja mengimpor hasil pertanian? 
Mengapa Indonesia negara maritim  tidak mampu  menghasilkan produk hasil laut luas? 
Mengapa Indonesia negara tropis tak mampu menghasilkan tumbuhan tropis yang mengalahkan Thailand? 
Mengapa negara seluas Indonesia bisa dikalahkan negara sekecil Singapur? 
Segudang pertanyaan yang bisa ditambah seluas-seluasnya, dan bila ditanyakan kepada kawan, bisa saja menjadi bahan olok-olokan. Buat apa pusing-pusing mikirin negara Indonesia? 
Buat apa pusing-pusing mikiran Indonesia yang kacau balau ini? 
Buat apa, buat apa dan buat apa? 
Buat makan saja susah, mencari rezeki halal saja repot, mau jadi orang benar saja ditertawakan orang, mau usaha dagang seperti PKL saja digusur-gusur, mau jadi buruh saja harus siap jadi pegawai kontrakan dan segudang permasalahan lain, sehingga banyak yang menjadi pesimis hidup di Indonesia, akankah Indonesia bangkit dari segala macam keterpurukannnya? 
Udeh deh jangan sok menjadi pemikir, untuk apa?  
Di gaji tidak, dibayar juga engga, bukan negarawan, bukan siapa-siapa, buat apa mikirin negara? Sudah ada yang urus!  Buat apa sih repot-repot nulis, dibaca juga tidak! Begitulah, banyak sekali orang menjadi pesimis terhadap kemajuan bangsa Indonesia, sampai untuk berbuat sesuatu yang kecilpun, males, seperti menulis, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,  apa lagi tak dibayar, ya sudah menjadi "melempem". 
Bahkan banyak yang sudah malu menjadi bangsa Indonesia, bahkan banyak yang sudah enggan menjadi orang Indonesia, bahkan tak berani berkata" Saya Bangga Menjadi Orang Indonesia!" 
Begitu parahnya kondisi ini, menyebabkan banyak orang dibuat terkapar, merintih , sedih. menangis dan akhirnya bersembunyi di dalam kegelapan malam atau masuk kedalam goa kegelapan yang tak berujung! Lalu bagaimana agar Indonesia menjadi negara yang dihargai bangsa lain? 
Bagaimana agar orang tidak menjadi malu menjadi bangsa Indonesia? Bagaimana solusinya mengangkat derajat bangsa ini? Bagaimana membangkitkan kembali jiwa-jiwa yang sudah lemah dan terjatuh? 
Bagaimana agar Indonesia benar-benar menajdi negara besar yang sesungguhnya? 
Banyak pertanyaan lainnya yang perlu jawaban, dan jawaban itu sebenanya sudah ada di seminar-seminar, di buku-buku, di kampus-kampus, di lembaga-lemabaga tinggi negara, di gedung-gedung pemerintahan dan swasta, di otaknya para pemikir, para Profesor Doktor dan lain sebagainya. Lalu mengapa tetap saja Indonesia masih seperti ini, masih tetap saja dilecehkan oleh bangsnya sendiri, oleh penduduknya sendiri, oleh warganya sendiri, mengapa, mengapa dan mengapa? 
Karena begitu jengkelnya melihat situasi ini, maka harus ada pikiran yang revolusioner, yang mendombrak segala macam kejumudan, keterbelakangan, ketidakpastian, ketakutan dan berbagai hal yang membuat Indonesia harus bangkit, berdiri tegak dan mengatakan "tidak" untuk segalam macam kerendahan, kehinaan, nestapa, lara, kemiskinan, kebodohan dan keterpurukan. 

Caranya? 
Pertama, suka atau tidak suka, Indonesia harus punya tenaga nuklir untuk perdamaian, seperti Iran yang sedang merisntis. Atau seperti negara besar lainnya yang benar-benar punya nuklir tanpa ada kata untuk perdamaian. Pokonya harus punya, seperti AS, Rusia, Cina, India, Pakistan, Esrail dan lain sebagainya. 
Negara besar di era nuklir ya harus punya nuklir, agar punya kekuatan yang tersembunyi, hingga negara lain bila ingin memporakporandakan Indonesia, mikir seribu kali, karena Indonesia punya nuklir! Entah bagaimana cara, ini urusan para ilmuwan kita untuk bisa mewujudkannya, walau mungkin akan banyak yang menentang, tapi seperti Iran, mereka jalan terus dan terus membangun proyek nuklirnya, walau sudah dihalang-halangi oleh negara AS dan sekutunya.
 Ada jawaban yang menarik dari Iran, ketika itu Presidennya Ahmad Dinedjad berkata: " Kalau nuklir ini baik, mengapa negara kami tak boleh memilikinya, lalu kalau nuklir init buruk mengapa Anda memilikinya?" Logika yang tak terbantahkan dan tak dijawab oleh AS dan sekutunya. 
Bahkan dengan minjam "tangan" PBB, AS dan sekutunya terus saja menghalangi agar Iran tak punya nuklir, walau hanya untuk damai, apa lagi kalau dinyatakan untuk pertahanan, jelas akan dilarang! Dengan belajar dari Iran, untuk membangun proyek nuklir, Indonesia mestinya terus saja membangun proyek tersebut untuk perdamaian, sukur-sukur untuk pertahanan. 
Jika Indonesia punya nuklir, Indonesia akan disegani dan negara lain yang akan mengekpansi Indonesia akan mikir ribuan kali! 

Kedua, Indonesia haru mempunya pimpinan disegala sektor,  yang amanah, jujur, berani, tegas dan tidak korup. 
Ini memang syarat yang berat, tapi kalau pimpinan dari tingkat paling kecil di RT sampai ke Presiden, yakinlah negara ini akan lebih cepat menjadi negara besar yang sesungguhnya dan akan disegani oleh negara-negara lain. Karena Indonesia akan menjadi contoh yang bagus kalau para pemimpinnya benar-benar bekerja untuk yang dipimpinnnya yaitu rakyat banyak, bukan untuk kekayaan diri sendiri, keluarga dan golongannya saja. 

Pemimpin yang amanah, jujur, berani,tegas dan tidak korup, biasanya adalah pemimpin yang pola hidupnya sederhana, benar-benar sederhana, bukan karena pencitraan ingin disebut sebagai orang yang sederhana, tapi memang benar-benar tingkah laku dan pola hidupnya dalam keseharian benar-benar sederhana. 
Baginya yang penting rakyat sejehtera, aman dan tentram. Tujuan hidupnya benar-benar untuk rakyatnya, yang dipikirkan untuk mensejahterakan rakyat, bukan membela partainya masing-masing! 

Apa lagi kalau sudah menjadi pejabat publik, rakyat adalah segalanya, fokus pikirannya adalah rakyat, bukan yang lain, makanya pimpin yang amanah tak akan korupsi, karena kasihan dengan rakyat kalau pimimpinya korup! 

Ketiga, Indonesia harus punya rakyat yang tahan banting, yang tidak mudah berkeluh kesah, yang berani berkata "tidak" bagi pemipin yang korup. 
Rakyat yang punya jiwa patroit, yang cinta kepada tanah airnya. Dan bangga dengan tanah airnya. Tidak pesimis, selalu optimis dan punya jiwa yang kuat menghadapi segala rintangan, cobaan, ujian, hinaan, caci maki dan pikiran negatif lainnnya. 

Rakyat yang berjiwa bersih, sehingga tidak mudah terkontaminasi terhadap bujukan atau rayuan gombal para polikus! Rakyat pemberani, optimis tak takut segala macam rintangan, cobaan dan ujian akan selalu bergerak ke depan, berpikiran maju dan tak mudah tergoyahkan segala hal yang bersipat negatif. 

Berjuang dan rela menyingsikan lengan baju untuk berkiprah membangun negari, walau hanya kecil yang dilakukan, apa kalau mampu melakukan yang besar, kuat dan sangat bernilai bagi kemajuan bangsa. Tak ada kata menyerah, tak kata putus asa dan binasa! 

Keempat, teknologi, komunikasi dan informasi yang harus dikuasai bangsa ini, agar tidak tertipu oleh berita-berita yang tak bersahabat, berita bohong yang dicekoki dunia! 
Dengan menguasai teknologi, komunikasi dan informasi dalam arti seluas-seluasnya, maka Indonesia untuk mengiklakan diri sendiripun tak perlu menggunakan TV-TV asing, TV Indonesia mampu menjangkau ke seluruh dunia! Dan dengan demikian bahasa Indonesiapun akan mendunia. Dengan demikian Indonesia akan menjadi salah satu negara yang bukan hanya dikenal dunia, tapi menjadi tempat yang menjadi gaya tarik untuk dikunjungi, dengan demikian pariwisatapun akan maju dengan pesatnya, karena dengan TV Indonesia yang terpancar ke seluruh dunia akan menjadi iklan gratis bagi Indonesia sendiri, dan Indonesia tak perlu repot-repot membayar iklan pada stasiun TV-TV asing. 

Orang bilang abad 21 ini dan abad-abad mendatang adalah era teknologi, informasi dan komunikasi. Lihat saja sekarang di dunia media sosial, begitu banyak sarana yang memudahkan komunikasi dan informasi ke seluruh dunia dengan teknoligi canggih. Mungkin di abad-abad mendatang orang tak perlu lagi berkomunikasi dengan memencet tombol  di HP atau di komputer, laptop, gadjet dan lain sebagainya. Cukup melalui kacamata yang dipakainya, langsung bicara dan tersambung kesemua jaringan di dunia! Orang tak lagi perlu ke perpustakaan untuk membaca buku, karena di kacamata saja sudah tersimpan berjuta-juta informasi yang siap baca kapan saja. Atau cukup membaca di jam tangan yang dipakainya! Dengan menguasai teknologi, komunikasi dan informasi Indonesia akan menjadi negara besar dan sejajar dengan negara besar lainnya. Lalu kapan terwsujud? Ini dia masalahnya. 
Namun jangan lupa, tiada masalah yang tak terpecahkan, setiap masalah ada solusinya. 

Kelima, seluruh bangsa ini mau berbuat sesuatu, sekecil apapun dengan potensi masing-masing. Dan tidak saling menjegal bila potensi terus berkembang, bukan dihalangi tapi dukung, bukan dicaci dan dihina, tapi dibantu. 
Potensi setiap orang jelas beda, ini memang sengaja diciptakanNya, agar manusia saling mengisi kekurangan masing-masing, karena manusia tidak pernah bisa sempurna, pasti ada saja kekuarangan, kesalahan atau kekhilafan, nah dengan adanya kerjasama yang kuat kekurangan-kekurangan tersebut di isi atau diperbaiki oleh yang lainnya. Sekali bukan kekurangan itu justru menjadi bahan hinaan atau cacimaki. Mari terus bahu membahu demi kamajuan bangsa ini, bangsa Indonesia yang benar-benar merdeka dalam arti yang sesungguhnya!

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/virays/5-cara-indonesia-bangkit_54f4b866745513792b6c8db5
.
Share this article :