Arti SAE 10W-30, 10W-40 ATAU 20W-40, 20W-50
Home »
» Arti SAE 10W-30, 10W-40 ATAU 20W-40, 20W-50
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Engineers, suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik, manufaktur, dll
Source : http://www.sae.org
Source : http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100720211823AAp5nNb
Source : http://www.sae.org
Tulisan seperti ini : SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50 , adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh pihak SAE untuk kualitas dari kekentalan oli.
Angka di sebelah kiri tanda W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin dingin.
Kemudian angka di sebelah kanan W adalah nilai kekentalan oli ketika mesin beroperasi pada suhu kerjanya.
Semakin besar angkanya (baik kiri maupun kanan) itu artinya adalah semakin kental pada kondisinya.
Jadi semisal ada yang sama-sama 15W, tapi kalau yang satu 15W-40 yang satunya lagi 15W-50, maka keduanya memang punya kekentalan sama saat mesin dingin, tapi ketika mesin beroperasi, yang 15W-40 akan lebih encer dari pada 15W-50.
Biasanya setiap jenis oli disediakan varian kekentalan, jadi semisal Motul Esther 5100, nah disediakan Motul Esther 5100 15W-50, Motul Esther 5100 10W-40, dan Motul Esther 5100 20W-50
Kebanyakan orang yang share di forum ini, merekomendasikan oli Pertamina Enduro 4T yang 10W-40. Dengan karakter oli yang cukup encer (10W-40) dan kualitas additive pada Pertamina Enduro yang baik, membuat askelerasi Satria F menjadi OK namun tetap melindungi bagian-bagian yang bergesekkan dengan baik.
Sejatinya semakin kental oli, maka pelumasan semakin baik. Tapi pada batas tertentu, semakin kentalnya oli malah menghambat kerja part yang bergerak. Analoginya begini, tentu anda akan lebih mudah bergerak di air encer dari pada air kental (itulah mengapa penggunaan oli encer kan membuat tarikkan lebih enteng, dsm), namun sebenarnya tingkat keausan lebih mudah terjadi pada pelumas yang lebih encer dari pada oli kental.
Keenceran oli pada Pertamina Enduro 4T 10W-40 diimbangi dengan kandungan additive (diindikasikan dari aroma oli yang khas dan berbeda dengan oli biasa) yang mampu membuat oli memberi daya lumas dengan baik walaupun oli tersebut relatif encer.
Tambahan :
Kode seperti JASO MA, JASO MB : adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization terkait jenis oli terkait di mana saja bagian mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut.
JASO MA adalah jenis oli yang boleh melumasi mesin, transmisi, sekaligus kopling. Poin utamanya adalah di sektor pelumasan kopling, tipe JASO MA mampu melumasi bagian kopling tanpa membuat kopling selip (kopling yang selip menyebabkan tenaga tidak disalurkan dengan baik dari mesin ke transmisi). Contoh kendaraan yang wajib pakai JASO MA : Motor semi-otomatis & motor manual (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling basah)
JASO MB adalah jenis oli yang hanya boleh melumasi mesin dan transmisi saja. Bila oli JASO MB digunakan untuk melumasi sektor kopling akan menyebabkan kecendurngan slip kopling menjadi besar. Contoh kendaraan yang bisa pakai JASO MB : Motor automatic & mobil pada umumnya (karena kendaraan-kendaraan ini, kopling tidak ikut mendapat pelumasan dari oli ; kopling kering)
Sedangkan kode API-SH, SJ, SL, SM, dll adalah kode kesesuaian oli terkait tahun pembuatan kendaraan yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute. Semakin huruf setelah S mendekati Z, maka semakin diperuntukkan untuk kendaraan dengan tahun pembuatan yang muda, sebaliknya jika semakin mendekati A, diperuntukkan untuk tahun pembuatan yang lebih tua.
Kaitan kode dengan tahun pembuatan bisa anda cek di sini :http://www.calsci.com/motorcycleinfo/API...
(di sana dijelaskan bahwa bila kode API tidak sesuai dengan tahun pembuatan kendaraan akan dapat membuat pelumasan tidak optimal dan bukan tidak mungkin mesin akan cepat rusak)
Mengapa perlu demikian? karena semakin tahun pembuatannya muda maka perancangan struktur mesin diasumsikan lebih memiliki tingkat kepresisian yang lebih tinggi dari pada tahun pembuatan lama. Semakin presisi pembuatannya, maka pelumasan harus dilakukan lebih baik, karena jarak antara part-part yang bergerak di dalam mesin semakin rapat dan semakin susah disisipi oleh oli. Semakin kode S mendekati Z maka oli tersebut mempunyai daya pelumasan yang semakin mampu melumasi sektor-sektor yang semakin sempit dan presisi.
0 komentar:
Post a Comment