filosofi dan pengertian Penelitian, penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Home » , » filosofi dan pengertian Penelitian, penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
  • Menurut Uma Sekaran (1992) , Penelitian  adalah suatu usaha yang sistematis dan tersusun untuk menyelidiki masalah – masalah yang spesifik dan memerlukan pemecahan masalah. 
  • Menurut Whitney, Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa peencarian ini dilakukan terhadap masalah – masalah yang dapat dipecahkan
  • Menurut Prof. Dr. Sugiono (2003), Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu
  • Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yatitu "re" yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan "search" yang berarti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Penelitian itu ada karena ada masalah
  • Menurut Winarno Surachman masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk mememcahkannya. 
  • Menurut Anwar Sanusi (2003) masalah didefinisikan sebagai adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang diterima. 
Bagaimana menentukan masalah dalam penelitian itu sendiri?
  1. Ada relevansi dengan judul penelitian
  2. Memepertimbangkan manfaat teoritis
  3. Mempertimbangkan aspek aktualitas
  4. Mendukung tujuan yang akan diteliti
  5. Menunjukkan variabel yang akan diteliti

Dan bagaimana cara merumuskan masalah?
  1. Berupa kalimat tanya yang padat dan tegas
  2. Memberi petunjuk pengumpulan data
  3. Memberi petunjuk batasan masalah
  4. Menunjukkan hubungan variabel

Dalam penelitian terdapat Tujuan dan Manfaat penelitian yang mendukung penelitian itu. Tujuan penelitian adalah mencerminkan langkah operasionalisasi dari penelitian. Sedangkan Manfaat penelitian adalah bagi siapa penelitian itu ditunjukkan.

Kajian pustaka adalah step selanjutnya yang ada dalam metode penelitian.
Kajian pustaka adalah kegiatan menelaah pustaka merupakan penelusuran jawaban terhadap masalah penelitian yang diajukan melalui alur logika.

Manfaatnya adalah:
  • Peneliti dapat menggali teori-teori dasar dan konsep yang dikemukakan oleh para ahli terdahulu
  • Mengikuti perkembangan penelitian dan ilmu pengetahuan dalam bidang yang akan diteliti
  • Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai masalah yang diteliti
  • Menemukan landasan yang kokoh bagi penelitian yang akan dilakukan

Selanjutnya adalah pengembangan Hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari sebuah penelitian (M. Pabundu,2006). Ciri-ciri Hipotesis yang baik adalah:
1. Dinyatakan dengan kalimat tegas
2. Dapat diuji secara alamiah
3. Dasar dalam merumuskan hipotesis kuat

Cara ilmiah , berati penelitian iti didasarkan pada ciri-ciri keilmuan (= rasional, empiris dan sistematis.
  • Rasional = cara-cara masuk akal
  • Empiris = cara-cara teramati oleh indera manusia
  • Sistematis = prosesnya menggunakan langkah-langkah yang logis
Data, mempunyai kriteria :
  • Valid       = derajat ketepatan
  • Reliable  = derajat konsistensi /keajegan
  • Obyektif = persamaan persepsi antar orang
Tujuan, 3 macam:
  • Penemuan            = Data yang Baru/belum pernah ada
  • Pembuktian          =  data yang diperoleh untuk membuktikan adanya keraguan
  • Pengembangan    = data yang diperoleh digunakan untuk memperdalam/memperluas                                                 pengetahuan       
Kegunaan,
  • memahami       = memperjelas suatu masalah yang sebelumnya tidak diketahui menjadi tahu
  • Memecahkan   = meminimalkan/ menghilangkan masalah
  • Mengantisipasi= upaya yang dilakukan agar masalah tidak timbul                           
Berdasarkan aspek filosofi yang mendasarinya penelitian secara garis besar dapat dikategorikan menjadi dua dua macam, yaitu penelitian yang berlandaskan pada aliran atau paradigma filsafat positivisme dan aliran filsafat postpositivisme.

Apabila penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan akhir menemukan kebenaran, maka ukuran maupun sifat kebenaran antara kedua paradigma filsafat tersebut berbeda satu dengan yang lain.

Pada aliran atau paradigma positivisme ukuran kebenarannya adalah frekuensi tinggi atau sebagian besar dan bersifat probalistik. Kalau dalam sampel benar maka kebenaran tersebut mempunyai peluang berlaku juga untuk populasi yang lebih besar.

Pada filsafat postpositivisme kebenaran didasarkan pada esensi (sesuai dengan hakekat obyek) dan kebenarannya bersifat holistik. Pengertian fakta maupun data dalam filsafat positivisme dan postpossitivisme juga memiliki cakupan yang berbeda.

Dalam postivisme fakta dan data terbatas pada sesuatu yang empiri sensual (teramati secara indrawi), sedangkan dalam postpositivisme selain yang empiri sensual juga mencakup apa yang ada di balik yang empirik sensual (fenomena dan nomena).

Menurut istilah Noeng Muhadjir (2000), positivisme menganalisis berdasar data empirik sensual, postpositivisme mencari makna di balik yang empiri sensual.

Kedua aliran filsafat tersebut mendasari bentuk penelitian yang berbeda satu dengan yang lain.

Aliran positivisme dalam penelitian berkembang menjadi penelitian dengan paradigma kuantitatif. Sedangkan postpositivisme dalam penelitian berkembang menjadi penelitian dengan paradigma kualitatif.
Karakteristik utama penelitian kualitatif dalam paradigma postpositivisme adalah pencarian makna di balik data.
Sementara penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan logika hipotetiko verifikatif. Pendekatan tersebut dimulai dengan berpikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan.

Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris. Dengan demikian, penelitian kuantitatif lebih menekankan pada indeks-indeks dan pengukuran empiris. Peneliti kuantitatif merasa “mengetahui apa yang tidak diketahui” sehingga desain yang dikembangkannya selalu merupakan rencana kegiatan yang bersifat apriori dan definitive.

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori subtantif berdasarkan konsep-konsep yang timbul dari data empiris. dalam penelitian kualitatif, penelitian merasa “tidak tau mengenai apa apa yang hendak diketahuinya”, sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatannya (Margono, 2007)

Penelitian kualitatif dalam aliran postpositivisme dibedakan menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dalam paradigma phenomenologi dan penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa.
Penelitian kualitatif dalam paradigma phenomenologi bertujuan mencari esensi makna di balik fenomena, sedangkan dalam paradigma bahasa bertujuan mencari makna kata maupun makna kalimat serta makna tertentu yang terkandung dalam sebuah karya sastra.

referensi :
Margono. 2006. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Muhadjir, N. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin



Terdapat dua metode penelitian yang selama ini kita kenal yaitu  
1. Metode penelitian kuantitatif
Paradigma Kuantitatif dikatakan sebagi paradigma tradisional, positivist, eksperimental,atau empirist. Pemikiran kuantitatif berasal dari tradisi kaum empiris yang dibangun oleh Comte, Mill, Durkheim,Newton,mdan Locke. 

2. Metode penelitian kualitatif 
Paradigma kualitatif merupakan pendekatan konstruktivist, imperative, atau pospositivist atau postmodern. Paradigma ini merupakan gagasan Dilthey, Weber,dan Kant.

  • Dari ilustrasi di atas X melakukan penelitian terhadap tipikal si A karena rasa ingin tahunya ataupun bias juga ada tujuan lain, seperti yang pernah di sampaikan di kelas Business Reaserch metodogy saya tentang alasan mengapa melakukan penelitian itu adalah sebagai berikut:
1. Rasa igin tahu
2. Memperoleh ilmu pengetahuan
3. Tujuan lain
Ketiga alasan ini saling berkaitan dan membentuk pola circle.



Dalam setiap kasus memerlukan aliran penelitian yang berbeda – beda untuk menelitinya, aliran penelitian itu sendiri ada 2 menurut Aninul Amin (slide handout), yaitu:

1. Penelitian Kuantitatif adalah penelitin yang menekankan pada pengujian teori melaluipengukuran variabel penelitiandengan angka dan melakukan analisis dengan prosedur statistic.

2. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada pemahaman masalah kehidupan social berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang kompleks dan rinci. Mempunyai kontruksi teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. 

HUBUNGAN POSITIVISME DAN PENELITIAN KUANTITATIF



Definisi penelitian juga bermacam –macam dapat didefinisikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana adanya dan bukan sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu.  

PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. 
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. 
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif. 


Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.

Metode kuantitatif didefinisikan sebagai penelitian yang menghasilkan data kuantitatif (angka-angka statistic) atau pengkodean yang dapat dikuantifikasi dan menekankan pada hal-hal yang bersifat konkret dan fakta-fakta yang nyata.



Apa hubungan antara paradigma positivist dengan metode kuantitatif ?  
Metode kuantitatif merupakan penjabaran dari paradigma positivist yang digunakan oleh para penggagasnya di masa itu untuk memeliti masalah-masalah yang terjadi di sekelilingnya, dalam. Posotivisme bersumber dari orientasi ilmu alam yang kajiannya diarahkan pada pengembangan teori, riset seperti ini mendasarkan pada fakta yang dapat diamati secara langsung dan percaya bahwa membicarakan hanya ada satu realitas tunggal. 

Para positivis percaya bahwa setiap riset bebas nilai dalam mempersoalkan tentang hal yang dibahas di dalamnya, dimana antara peneliti dengan yang diteliti itu bersifat independen sehingga terpisah. Terdapat hubungan sebab akibat di dalamnya. 

Pada umumnya para positivis mengedepankan logika deduktifatau mendasarkan pada hipotesis yang dijabarkan secara logis ayau mendasarkan kajian pada hipotesis teori tertentu.paradigma ini disebut juga scientific inquiry yang bersifat konvergen,tunggal, fragmentasi, independen, dan terfokus pada persamaan untuk dapat digeneralisasikan.


Hubungannya adalah terletak pada asumsi yang mendasari penyusunan metode dalam penelitian kuantitatif, mulai dari paradigma yang membentuk teori dan diaplikasikan oleh para tokoh-tokoh positivist lalu diwariskan ke generasi berikutnya dan seterusnya sebagai warisan ilmu pengetahuan, lalu sifat-sifat data yang dicari juag mendasari di dalam metode kuantitatif terlihat misalnya pada hal yang menjelaskan bahwa positivist itu mendasarkan pengetahuan pada fakta yang diamati dan dalam metode kuantitatif objek yang diamati adalah yang bersifat nyata atau dapat diamati, hubungan antara peneliti dan yang diteliti juga bersifat independen, dan hamper semua di paradigma positivist mwnjadi acuan dalam menjalankan penelitian kuantitatif.


Penelitian kuantitatif menggunakan alur pemikiran positivist untuk mengkaji hal-hal yang ditemui dilapangan, tentunya sebelum melakukan penelitian maka kasus atau masalah yang akan diteliti sudah terlebih dahulu digolongkan masuk ke kuantitatif atau kualitatif,sehingga dalam proses selanjutnya peneliti tingggal melakukan riset dengan mngedepankan alur pemikiran yang tepat. Paradigma kuantitatif merupakan satu pendekatan penelitian yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme. 

Positivisme adalah satu aliran filsafat yang menolak unsur metafisik dan teologik dari realitas sosial. Karena penolakannya terhadap unsur metafisis dan teologis, positivisme kadang-kadang dianggap sebagai sebuah varian dari Materialisme (bila yang terakhir ini dikontraskan dengan Idealisme). 

Dalam metode kuantitatif, dianut suatu paradigma bahwa dalam setiap event/peristiwa sosial mengandung elemen-elemen tertentu yang berbeda-beda dan dapat berubah. 
Elemen-elemen dimaksud disebut dengan variabel. 


PENGERTIAN PENELITIAN KUALITATIF
  • Metode Kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Bagdandan Taylor, 1975:5) atau dapat juga didefinisikan sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
  • Menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu.      
  •  Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002).
  • Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
  • Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2010: 9)
  •  Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif (Saryono, 2010: 1).
  •   Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
  •  Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. 
    Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar berarti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
  • Creswell (dalam Herdiansyah, 2010: 8), menyebutkan:
    Qualitaive research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report detailed views of information, and conducts the study in a natural setting”. 


Ada  lima ciri pokok karakteristik metode penelitian kualitatif yaitu:
1.      Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
  • Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi.
  •  Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. 
  • Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. 
  • Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.
2.      Memiliki sifat deskriptif analitik
  • Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. 
  • Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). 
  • Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif. 
  • Hakikat pemaparan data pada umumnya menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi. 
  • Untuk itu peneliti dituntut memahami dan menguasai bidang ilmu yang ditelitinya sehingga dapat memberikan justifikasi mengenai konsep dan makna yang terkandung dalam data.
3.      Tekanan pada proses bukan hasil
  • Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. 
  • Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapar dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja. 
  • Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. 
  • Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya. 
  • Peneliti tidak perlu mentaransformasi data menjadi angka untuk mengindari hilangnya informasi yang telah diperoleh. 
  • Makna suatu proses dimunculkan konsep-konsepnya untuk membuat prinsip bahkan teori sebagai suatu temuan atau hasil penelitian tersebut.
4.      Bersifat induktif
  • Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. 
  • Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut.
  •  Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat. 
  • Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. 
  • Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.
5.       Mengutamakan makna
  • Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya. 
  • Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. 
  • Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah.
  • Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara sahih dan tepat.
Berdasarkan ciri di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif tidak dimulai dari teori yang dipersiapkan sebelumnya, tapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami

Data dan informasi lapangan ditarik maknanya dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa harus menggunakan angka, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dalam situasi yang alami. 

Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripsi dan interpretasi terjadi dalam konteks dan situasi tertentu. Realitas yang kompleks dan selalu berubah menuntut peneliti cukup lama berada di lapangan.
Sejalan dengan pendapat di atas, Bogdan dan Biklen (1992) menjelaskan bahwa bahwa ciri-ciri metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu:
  1. Penelitian kualitatif mempunyai setting yang alami sebagai sumber data langsung, dan peneliti sebagai instrumen kunci.
  2. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak kata-kata atau gambar-gambar daripada angka
  3. Penelitian kualitatif lebih memperhatikan proses daripada produk. Hal ini disebabkan oleh cara peneliti mengumpulkan dan memaknai data, setting atau hubungan antar bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses.
  4. Peneliti kualitatif mencoba menganalisis data secara induktif: Peneliti tidak mencari data untuk membuktikan hipotesis yang.mereka susun sebelum mulai penelitian, namun untuk menyusun abstraksi.
  5. Penelitian kualitatif menitikberatkan pada makna bukan sekadar perilaku yang tampak.
Atas dasar penggunaanya, dapat dikemukakan bahwa tujuan penelitian kualitatif dalam bidang pendidikan yaitu untuk:
  1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai bahan kajian lebih lanjut untuk menemukenali kekurangan dan kelemahan pendidikan sehingga dapat ditentukan upaya penyempurnaannya.
  2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya dalam konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami.
  3. Menyusun hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan (induktif) untuk kepentingan pengujian lebih lanjut melalui pendekatan kuantitatif.
Bidang kajian penelitian kualitatif dalam pendidikan antara lain berkaitan dengan proses pengajaran, bimbingan, pengelolaan/manajemen kelas, kepemimpinan dan pengawasan pendidikan, penilaian pendidikan, hubungan sekolah dan masyarakat, upaya pengembangan tugas profesi guru, dan lain-lain. 
Selain penelitian kualitatif yang digunakan dalam bidang pendidikan adalah penelitian tindakan kelas.


METODE PENELITIAN KUALITAIF (Sistematika Penelitian Kualitatif)

By: Fitwi Luthfiyah
A.  Pendahuluan
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis. Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang  sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. 
Dalam penelitian kualitatif,  adalah instrumen kunci. 
Oleh karena itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. 
Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan ;
  • brain,  
  • skill/ability,
  •  bravery atau keberanian, 
  •  tidak hedonis dan 
  • selalu menjaga networking
  • dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.
Jadi atas dasar pemaparan di atas, maka pada kesempatan ini pemakalah akan membahas penelitian kualitaif. Adapun rumusan masalah nya adalah:
  1. Apakah yang dimaksud dengan penelitian kualitatif?
  2. Bagaimanakah Sistematika dalam Penelitian Kualitaif?

Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.

  1. C.  Sistematika Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitaif belum terdapat format baku tahapan-tahapan atau sistematika yang dpat dijadikan patokan dalam penelitian. Ini dikarenakan penelitian kualitaif terkait dengan salah-satu karakteristik dari penelitian kualitais itu sendiri, yaitu fleksibel. Sehingga dengan ke-fleksibelan-nya jalan penelitian berubah-ubah sesuai dengan kondisi yang ada. 

Akan tetapi, meskipun demikian para ahli sependapat bahwa setidaknya terdapat lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian, yaitu tergambar sebagai berikut: 
1. Mengangkat permasalahan.
Permasalahan yang biasanya diangkat dalam penelitian ini adalah bersifat unik, khas, memiliki daya tarik tertentu, spesifik, dan terkadang sangat bersifat invidual (karena beberapa penelitian kualitaif yang dilaksanakan memang hukan untuk kepentingan generalisasi).
2. Memunculkan pertanyaan penelitian.
Pertanyaan merupakan cirri khas dari penelitian kualitatif. Adalah sebagai spirit yang fungsinya sama penting seperti hipotesis dalam penelitian kuantitaif.

3. Mengumpulkan data yang relevan.
Data dalam penelitian kualitaif pada umumnya berupa kumpulan kata, kalimat, pernyataan, atau uraian yang mendalam. 

4. Melakukan analisis data
Analisis data merupakan langkah berikutnya setelah data relevan diperoleh.
5.  Menjawab pertayaan penelitian
Tahap ini adalah tahapan terakhir dalam penelitian kualitaif. Dalam menjawab pertanyaan, peneliti dapat mengunakan gaya menulis yan lebih bebas, seperti narasi atau storytelling. Sehingga dalam menjawab pertanyaan penelitian dapat lebih menarik untuk dibaca.

 para ahli penelitian kualitatif mengemukakan beberapa format penulisan penelitian kualitatif format yang dikemukakan oleh Bungin (dalam Herdiansyah, 2010:53-57) berikut ini:

Pendahuluan
  1. Judul penelitian
  2. Latar belakang masalah
  3. Masalah penelitian
  4. Tujuan penelitian
  5. Tinjauan pustaka/teori dan kesimpulan teoritis yang digunakan
  6. Hipotesis (bila diperlukan)

Metode Penelitian
  1. Populasi (sasaran) penelitian
  2. Sampel dan teknik sampling
  3. Metode pengumpulan data
  4. Metode analisis data

Analisis Data
  1. Rancangan analisis data
  2. Rencangan pembahasan (diskusi) hasil penelitian

Laporan Penelitian
  • Rancangan dalam laporan penelitian kualitatif secara khusus belum ada format yang baku dan berlaku dalam merancang penelitian kualitatif, namun tetap ada poin-poin yang sama atau hampir sama dengan beberapa format yang dikemukakan oleh beberapa ahli. 
  • Di beberapa perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, format penelitian kulaitaif yang digunakan dalam penelitian kualitaif yang digunakan dalam penyusunan skripsi relative sedikit berbeda, walaupun pada intinya tetap sama dan ada benang merahnya satu sama lain. 
  • Di bawah ini. Akan disajikan format penelitian kualitatif yang dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi bagi mahasiswa.

Bab 1 Pendahuluan
  1. Konteks Penelitian
Tentang fenomena yang akan diangkat dalam penelitian, serta alasab mengapa penelitian tersebut layak dilakukan.

  1. Fokus Kajian Penelitian
Tentang focus dari fenomena yang akan diteliti (central phenomenon), disertai dengan keteranagn yang lebih spesifik mengenai batasan-batasan central phenomenon tersebut.

  1. Tujuan Penelitian
Tentang tujuan yang akan dicapai melalui penelitian yang dilakuakn.

  1. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

Bab 2 Perpsektif Teoritis
  1. Kajian Pustaka
Berisi tentang definisi dan tinjauan secara teoritis terkait central phenomenon yang diteliti.
  1. Pertanyaan Penelitian
Tentang [ertanyaaan penelitian yang diajukan dan akan dicari jawabannya melalui penelitian yang dilakukan.

Bab 3 Metode Penelitian
  1. Metode Pendekatan Masalah
Tentang metode kualitatif yang digunakan, dan alas an penggunaan metode yang dipilih.

  1. Unit Analisis
1)     Subjek Penelitian
Yaitu tentang informasi mengenai subjek penelitian yag terlibat. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian disertai alas an peneliti memilih subjek penelitian.
2)     Informasi Penelitian
Pada informan penelitian, hamper sama dengan subbab di atas, yaitu berisi tentang mengenai informan penelitian, keterkaitan antar informan dengan subjek penelitian.
3)     Lokasi Penelitian
Lokasi-lokasi penelitian yang akan atau yang telah dilakukan pengambilan data, serta alasan peneliti memilih lokasi tersebut.

  1. Metode Pengumpulan Data
Tentang metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data disertai alas an peneliti dalam memilih metode-metode tersebut.

  1. Teknik Analisis Data
Berisi tentang teknik aalisis data yang digunakan berdasarkan data yang diperoleh dan berdasarkan tujuan penelitian.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Diskusi
  1. Tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian dari awal hingga akhir. Selain itu, juga dicantumkan kegiatan pengambian data seperti jadwal wawancara atau observasi yang telah dilakukan ataupun yang akan dilakukan.

  1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dikaitkan dengan temuan di lapangan dan pertanyaan penelitian yang diajukan pada bab awal.

  1. Pembahasan/Diskusi
Berisi tentang pembahasan atau diskusi mengenai hasil penelitian yang diperoleh. Bagaimana keterkaitan penelitian dengan teori yang sudah ada serta bagaimana peneliti menjelaskan hasil temuannya berdasarkan sudut pandang subjek penelitian yang disandingkan dengan susut pandang teoritis.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran
  1. Kesimpulan
Berisi tentang kesimpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian dan diskusi.
  1. Saran
Berisi tentang saran yang dikemukakan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian dan diskusi.

  1. D.  Contoh-contoh Judul Karya Ilmiah Penelitian Kualitatif.
Di bawah ini adalah contoh-contoh judul penulisan karya ilmiah dalam penelitian kualitatif mahasiswa/mahasiswi IAIN Raden Fatah Palembang (Luthfiyah, 2009: 16-17).
  1. Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan Berbasis Madrasah Terhadap Mutu Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Sekayu.(Fitwi Luthfiyah, Skripsi: 2009)
  2. Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Unggulan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Lahat Sumatera Selatan. (Litado Dewi Jusma, Tesis: 2008)
  3. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah (Analisis Terhadap Konsep Majemen Berbasis Sekolah).(Ade Rosad, Skripsi: 2004)
 
  1. E.  Kesimpulan
Dari pemaparan-pemaparan di atas, di bawah ini akan dipaparkan kesimulan-kesimpulan sebagai berikut:
  1. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
  2. Setidaknya terdapat lima tahapan sebagai patokan dalam penelitian, yaitu tergambar sebagai berikut:
a)   Mengangkat permasalahan.
b)   Memunculkan pertanyaan penelitian.
c)   Mengumpulkan data yang relevan.
d)   Melakukan analisis data
e)   Menjawab pertayaan penelitian

  1. Format penelitian kualitatif yang dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan skripsi bagi mahasiswa.
Bab 1 Pendahuluan
  1. Konteks Penelitian
  2. Fokus Kajian Penelitian
  3. Tujuan Penelitian
  4. Manfaat Penelitian
Bab 2 Perpsektif Teoritis
  1. Kajian Pustaka
  2. Pertanyaan Penelitian
Bab 3 Metode Penelitian
  1. Metode Pendekatan Masalah
  2. Unit Analisis
1)  Subjek Penelitian
2)  Informasi Penelitian
3)  Lokasi Penelitian
  1. Metode Pengumpulan Data
  2. Teknik Analisis Data


Bab 4 Hasil Penelitian dan Diskusi
  1. Tahapan Penelitian
  2. Hasil Penelitian
  3. Pembahasan/Diskusi
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
  1. Kesimpulan
  2. Saran

Daftar Pustaka

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Luthfiyah, Fitwi. 2009. Penerapan Manajemen Pembiayaan Pendidikan Berbasis Madrasah Terhadap Mutu Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sekayu. (Skripsi: Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang)
Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Prof. Dr. Sugiono, 2003. Statistika Untuk Penelitian, Bandung Alfabeta 




Slamet, Yulius .2006 . METODE PENELITIAN SOSIAL . Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

Semiawan, Conny R. 2007 . CATATAN KECIL TENTANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN . Jakarta : Kencana

Slamet, Yulius . 2008 . PENGANTAR PENELITIAN KUANTITATIF . Surakarta : LPP UNS dan UNS Press.

sumber : belajarpsikologi.com, teorionline.
wikipedia.

mudjiarahardjo.com
 cinirichayuan
mepow.wordpress.
.
Share this article :