Qarin Malaikat Bukan Khadam !

Home » » Qarin Malaikat Bukan Khadam !

(Widjojo)

“Tidaklah setiap orang dari kalian kecuali telah diberitakan kepadanya qarin dari jin dan qarin dari malaikat.’ Para sahabat bertanya,’dan untukmu wahai Rasulullah? ’Rasulullah menjawab, ` Untukku juga, hanya saja Allah telah menolongku, sehingga qarinku masuk islam, dan tidak menyuruhku kecuali pada kebaikan’.“ (HR.Muslim)

Seorang ulama tersohor yang bernama DR.Umar Sulaiman al-Asyqar berkata, “Yang dimaksud dengan qarin malaikat pada hadist ini bukanlah malaikat yang bertugas menjaga dan mencatat amal manusia. Allah menugasi qarin malaikat ini untuk mengarahkannya kepada petunjuk kebaikan. Qarin manusia yang dari malaikat  memotifasi dan mengarahkannya kepada kebaikan, sedangkan qarin jin memprovokasi dan menggiringnya kepada keburukan.“[1]

Qarin atau partner yang selalu menyertai manusia mengemban tugas khusus dari Allah , sebagaimana ditegaskan Rasulullah dalam riwayat lain, “Sesungguhnya syetan itu punya bisikan untuk anak Adam sebagaimana malaikat juga punya bisikan. Adapun bisikan syetan adalah mengajak kepada keburukan dan mendustakan yang haq (benar). Sedangkan bisikan malaikat adalah mengajak kepada kebaikan dan membenarkan yang haq. Barang siapa yang mendapati dalam dirinya ajakan kebaikan, maka ketahuilah bahwa itu datangnya dari Allah, hendaklah ia memuji Allah (baca Alhamdulillah). Tapi kalau dia mendapati yang lain (ajakan keburukan), maka hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk (baca Isti’adzah). Lalu beliau membaca ayat 268 dari surat al-Baqarah,“Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan(kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari pada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) dan Maha Mengetahui.“ (HR.Tirmidzi dan Nasa’i dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).


Qarin malaikat dan qarin jin senantiasa berkompetisi untuk mempengaruhi anak manusia. Keduanya, satu dengan lainnya tidak mau ketinggalan atau kedahuluan. Keduanya akan hadir saat manusia hendak tidur di pembaringannya. Qarin malaikat menginginkan manusia menutup aktifitas kesehariannya dengan kebaikan, sedangkan qarin syetan menginginkan penutup yang buruk. Begitu juga ketika manusia bangun dari tidurnya. Qarin dari malaikat mengajak manusia membuka dengan kebaikan, sedangkan qarin jin mengajaknya untuk membuka dengan keburukan.

Rasulullah bersabda menjelaskan kompetisi itu dalam hadist yang berasal dari Jabir bin Abdullah, “Apabila manusia berbaring di pembaringannya (akan tidur), malaikat dan syetan segera menghampirinya. Malaikat membisikkan, “Akhiri dengan kebaikan”, sedangkan syetan membisikan, “Akhiri dengan keburukan”. Apabila ia menyebut nama Allah sampai tertidur, maka malaikat mengusir syetan. Dan syetan akan bermalam seraya menyesali kekalahannya.“ (HR. Ibnu Hibban, Hakim dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi).

Malaikat itu adalah tentara Allah yang hanya tunduk kepada Allah. Ia sangat disiplin untuk menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.“ (QS.at-Tahrim : 6).

Perhatikan ayat yang artinya, “Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Kalau begitu siapa lagi yang datang ke orang yang melakukan ritual menyimpang, kalau bukan jin jahat atau syetan laknat. Karena qarin manusia yang berasal dari malaikat punya tugas khusus, tidak bisa seenaknya disuruh-suruh dan ia bukanlah khadam manusia.


sumber : kaskus.co.id/thread/52124c348327cf1749000008/hubungan-qorin-dengan-sedulur-papat/9 
Menurut yang Ane baca2 Sedulur papat itu berbeda dengan Qorin. Apakah ada hubungannya? Kemungkinan ada karena sama2 merupakan sesuatu yang Ghaib .

Sedikit penjelasan tentang Qorin :
Ayat Qur`an tentang Qarin:
(QS QAAF[50]: 23) Artinya:"Dan yang menyertai dia berkata: "Inilah (catatan amalnya) yang tersedia pada sisiku."

(Q.S. QAAF [50]: 27) Artinya: "Yang menyertai dia berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh".

Abadullah Bin Mas'ud mengatakan bahwa : Rasulullah saw bersabda; "Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak ditunjuk untuknya Jin pendamping (Qarin)". Para sahabat bertanya; "Termasuk anda ya Rasulullah ?, "Ya" jawab Nabi, Hanya saja aku mendapat pertolongan Allah,sehingga Jin pendampingku masuk Islam, dan dia tidak pernah mengajakku kecuali yang baik-baik".

Jin pendamping (Qarin) Rasulullah saw, adalah bernama Habib Al-Huda, beragama Islam dan menurut para ulama sampai sekarang beliau masih hidup, beliau tinggal di Baqi'. Beliau mempunyai majelis pengajaran tafsir dan hadis-hadis Rasulullah saw disana yang didatangi oleh jin-jin muslim. Hal ini bisa saja terjadi sebab mengingat umur rata2 Jin adalah panjang yang bisa mencapai ratusan dan ribuan tahun.

S45P :

Saudara 4 Bukanlah Jin Atau Sejenisnya, sedulur 4 merupakan ajaran ilmu leluhur jawa (Kejawen) yang berkaitan dengan ngelmu bathin dan olah rasa .

Pada saat Islam masuk ke Nusantara tanah Jawa Dwipa, Ilmu sedulur 4 disempurnakan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga dimana sedulur 4 merupakan 4 Malaikat .

Ajaran Kejawen yang membahas tentang adanya malaikat pendamping hidup manusia adalah SEDULUR PAPAT LIMO PANCER. Pancer adalah tonggak hidup manusia yaitu dirinya sendiri. Diri kita dikelilingi oleh empat makhluk gaib yang tidak kasat mata (metafisik). Mereka adalah saudara yang setia menemani hidup kita. Mulai dilahirkan di dunia hingga kita nanti meninggal dunia menuju alam barzakh (alam kelanggengan).

Sebelum hadirnya agama Islam, orang Jawa tidak memahami konsep malaikat. Maka mereka menyebut malaikat penjaga manusia dengan sedulur papat. Konsep “sedulur papat” ini oleh orang Jawa ditamsilkan melalui sebuah pengamatan/niteni.

Mulai saat janin tumbuh di perut ibu, janin dilindungi di dalam rahim oleh ketuban. Selanjutnya adalah ari-ari, darah dan pusar. Itulah saudara manusia sejak awal dia hidup dan selanjutnya “empat saudara” ini kemudian dikubur. Namun orang Jawa Percaya bahwa “empat saudara” ini tetap menemani diri manusia hingga ke liang lahat.

Karena Air Ketuban adalah yang pertama kali keluar saat ibu melahirkan, orang Jawa menyebutnya SAUDARA TUA. Saudara ini melindungi jasad fisik dari bahaya. Maka ia adalah SANG PELINDUNG FISIK.

Selanjutnya yang lebih MUDA adalah ari-ari, tembuni atau plasenta. Pembungkus janin dalam rahim. Ia melingkupi tindakan janin dalam rahim yang kemudian mengantarkan kita ke tujuan. Maka ia adalah SANG PENGANTAR.

Saudara kita selanjutnya adalah DARAH. Darah ini membantu janin kecil untuk tumbuh berkembang menjadi bayi lengkap. Darah adalah SARANA DAN WAHANA IRADAT-NYA pada manusia. Darah bisa disebut nyawa bagi janin. Maka, darah disebut dengan PEMBANTU SETIA MANUSIA MENEMUKAN JATI DIRINYA SEBAGAI HAMBA TUHAN, CERMIN TUHAN (Imago Dei).

Saudara gaib kita terakhir adalah pusar. Menurut pemahaman Kejawen, pusar adalah NABI. Pusar secara biologis adalah tali yang menghubungkan perut bayi dalam rahim dan ari-ari. Pusar mendistribusikan makanan yang dikonsumsi ibu ke bayi. Pusar dengan demikian MENDISTRIBUSIKAN WAHYU “IBU” MANUSIA yaitu Gusti Allah SWT kepada diri kita.

Keempat saudara gaib ini sesungguhnya adalah EMPAT MALAIKAT PENJAGA manusia. Yang berada di kanan-kiri, depan-belakang kita. Maka, tidak salah bila Anda menyapa dan bersahabat akrab dengan mereka. Secara gaib, Tuhan mmeberikan pengajaran tidak langsung kepada hati kita. Namun melalui mereka pengajaran itu disampaikan.

Keempat penjaga (malaikat) itu adalah:
JIBRIL (Penerus informasi Tuhan untuk kita),
IZRAFIL (Pembaca Buku Rencana Tuhan untuk kita),
MIKAIL (Pembagi Rezeki untuk kita) dan
IZRAIL (Penunggu berakhirnya nyawa untuk kita).

Keempat malaikat itu oleh orang Jawa dianggap sebagai SEDULUR karib hidup manusia. Bila kita paham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar”. Perjalanan menembus langit ketujuh hakikatnya adalah perjalanan “diri palsu” menuju “diri sejati” dan menemukan SANG AKU SEJATI, YAITU DIRI PRIBADI/ TUHAN.

Untuk menemukan SANG AKU SEJATI (limo pancer) itulah kita ditemani oleh EMPAT SAUDARA GAIB/MALAIKAT PENUNGGU (sedulur papat). Lantas dimana mereka sekarang? Mereka sekarang sedang mengawasi Anda. Berdzikir mengagungkan asma-Nya. Kita bisa menjadikan mereka sedulur paling akrab bila paham bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka. Caranya? Pejamkan mata, matikan seluruh aktivitas listrik di otak kiri dan kanan dan hidupkan sang AKU SEJATI yang ada di dalam diri Anda. Ya, hanya diri sendirilah yang mampu untuk berkomunikasi dengan para sedulur gaib nan setia ini.

Bagaimana tidak setia, bila kemanapun kita berada disitu keempatnya berada. Bila kita berjalan, mereka terbang. Bila jasad kita tidur, mereka akan tetap melek ngobrol dengan ruh kita. Maka, saat bangun tidur di siang hari pikiran kita akan merasa fresh sebab ruh kita akan kembali menjejerkan diri kita dengan iradat-Nya. Sayang, saat waktu beranjak siang polusi nafsu/ego lebih dominan sehingga kebeningan akal pikiran semakin tenggelam.

Bagaimana agar hidup kita selalu ingat oleh kehadiran sedulur papat ini yang setia menjaga kita? Sunan Kalijaga memiliki kidung bagus:

Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekakaken sedya
Pan kuwasanipun adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kuwasaneki
Anekaken pangarah

Ponang getih ing rahina wengi
Angrowangi Allah kang kuwasa
Andadekaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu uyu sambawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalimane pancer wus dadi sawiji
Nunggal sawujudingwang


(Ada nyanyian tentang saudara kita yang merawat dengan hati-hati. Memelihara berdasarkan kekuasaannya. Apa yang dicipta terwujud. Ketuban itu menjaga badan saya. Menyampaikan kehendak dengan kuasanya. Adik ari-ari tersebut memayungi perilaku berdasar arahannya.
Darah siang malam membantu Allah Yang Kuasa. Mewujudkan kehendak-Nya. Pusar kekuasaannya memberi perhatian dengan kesungguhan untuk saya. Memenuhi permintaan saya. Maka, lengkaplah empat saudara itu. Kelimanya seagai pusat sudah jadi satu. Manunggal dalam perwujudan saya saat ini)

Dalam hal ini banyak juga yang menafsirkan sedulur papat itu dengan nama dan perumpamaan yang lain. Dimana Ane rasa Para Sesepuh dan Mbah2 disini sudah sering sering mendengarnya.

Nama-nama saudara 4 Yaitu:
(ISLAM) AMARAH, ALUAMAH, MUTMAINAH,SUPIYAH
(Banjar) Kamariya, Tubaniyah, Tambuniya, Uriyah
(Jawa) Jagat Etan, Jagat Lor, Jagat Kidol, Jagat Kulon.



Tentang Qorin (Jin Pendamping Manusia)


بسم الله الرحمن الرحيم
Pertanyaan :
Assalamualaikum,Ustadz, ana ingin menanyakan suatu hal berkaitan dengan jin pendamping manusia, apakah benar (ada hadist nya) tentang jin pendamping manusia? karena ana dulu pernah membaca suatu buku (afwan lupa judulnya) yang mengatakan jin pendamping Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam masih hidup. apakah makhluk halus yang dilihat sebagian manusia baik itu berupa kuntilanak, pocong, atau lainnya adalah jin biasa atau jin pendamping yang menyerupai manusia yang didampinginya sewaktu hidup? apakah ada buku referensi mengenai hal ini?
Jazaakumullahu khair
Jawaban :
oleh Al-Ustadz Dzulqornain bin Muhammad Sunusi
Bismillah,
Untuk pertanyaan ini, ada beberapa hal yang perlu dijelaskan,
Satu, tentang setiap manusia mempunyai qarin (pendamping). Mungkin bisa cermati dari beberapa nash dalil. Diantaranya adalah firman Allah ‘Azza wa Jalla,
“Siapa yang berpaling dari dzikir kepada Ar-Rahman maka kami akan buat syaithon berkuasa terhadap sehingga dia menjadi qorinnya.” [Az-Zukhruf: 36]
Makna qorin dalam ayat adalah syaithan yang terus menggodanya, melalaikan dan menyesatkannya.
Dan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ » ». قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « وَإِيَّاىَ إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ أَعَانَنِى عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلاَ يَأْمُرُنِى إِلاَّ بِخَير
“Tidak seorang pun dari kalian kecuali telah diwakilkan kepada qarinnya dari Jin.” Shahabat bertanya, “Juga kepada engkau wahai
Rasulullah.” Beliau menjawab, “Juga kepadaku
Namun Allah telah membantuku sehingga (qarinku) masuk islam (boleh juga diterjemah sehingga aku selamat darinya). Maka dia tidak menyuruhkan kecuali hanya dengan kebaikan,” (Dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Ibnu Mas’ud)
Juga suatu hari hari ‘Aisyah radhiyyallahu ‘anha cemburu terhadap Rasulullah yang keluar di waktu malam, maka beliau bersabda, “Apakah syaithanmu telah mendatangimu?”
Aisyah menjawab, “Wahai Rasulullah, apa bersama saya ada syaithan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Apakah bersama setiap insan?”
Beliau menjawab, “Iya.”
Aisyah bertanya, “Juga bersama engkau, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Iya. Tapi Allah membantuku terhadapnya sehingga aku selamat.”
(Dikeluarkan oleh Imam Muslim)
Dua, Penjelasan tentang adanya qarin pada setiap manusia adalah peringatan untuk menghindari fitnah dan was-was serta penyesatannya, sehingga setiap orang menghindari segala perkara yang bisa mengantarnya kepada dosa dan agar dia senantiasa berlaku taat kepada Allah dan selalu berdzikir mengingat-Nya.
Tiga, Adanya Jin adalah hal yang dimaklumi. Tapi harus diingat bahwa tidak boleh seorang muslim menggunakan istilah-istilah pocong, kuntilanak dan semisalnya dari kamus orang-orang yang rusak keyakinannya. Kalau pun ada dari manusia yang pernah menyaksikan hal tersebut, maka itu hanya tipu daya dari Jin atau syaithan untuk menyesatkan.
Wallahu A’lam.
Syaikh Saleh Al-Fauzan Hafizahullah ditanya:
Apa makna riwayat yang menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki pendamping (qorin) dari kalangan jin. Apakah benar bahwa qorin tersebut mengabarkan manusia tentang perkara- perkara yang telah terjadi atau yang akan terjadi dalam waktu dekat?
Beiau menjawab:
أما الإخبار عن المستقبل فلا يعلمه إلا الله ، فلا أحد يخبر عن هذا لا من الجن ولا من الإنس ، إنما الغيب لله سبحانه وتعالى ” عالم الغيب فلا يظهر على غيبه أحدا ” كما يأتيكم في هذه السورة ، وأما أن مع الإنسان قرينا من الجن وقرينا من الملائكة نعم مع الإنسان قرين من الملائكة يدله على الخير ، وقرين من الجن والشياطين يدله على الشر فأيهما غلب عليه سار معه ، ابتلاء وامتحان من الله سبحانه وتعالى . نعم .
“adapun mengabarkan sesuatu yang akan datang maka tidak seorangpun yang mengetahuinnya kecuali Allah, tidak seorangpun yang dapat mengabarkan tentang hal ini, baik jin maupun manusia. Alam gaib itu hanya milik Allah Azza wajalla, “Dialah yang mengetahui Alam gaib, maka Dia tidak menampakkan Alam gaib itu kepada siapapun”, sebagaimana yang terdapat pada surah ini. Adapun masalah setiap manusia memiliki qorin dari kalangan jin dan qorin dari kalangan malaikat maka hal itu benar , setiap manusia memiliki qorin dari malaikat yang membimbingnya kepada kebaikan dan qorin dari kalangan jin dan syaitan yang mengarahkannya kepada keburukan, yang mana yang lebih kuat maka dia yang berjalan bersama manusia itu sebagai ujian dan cobaan dari Allah Azza Wajalla.
Syaikh Saleh Al-Fauzan Hafizahullah ditanya:
Apakah dapat diambil dari kisah kaum jin yang mendengar Al-Qur’an dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, bahwa kaum Jin yang mukmin mereka hadir ketika dibacakan Al-qur’an dimasjid- masjid, dan di berbagai tempat- tempat perkumpulan disaat alqur’an dibacakan.?
Beliau menjawab:
نعم الجن المؤمنون يحضرون الدروس ، يحضرون تلاوة القرآن مع إخوانهم الإنس يحضرون هذا ، وإن كنا لا نراهم فهم يحضرون . نعم .
“Iya,kaum jin yang mukmin menghadiri pelajaran- pelajaran, mereka juga menghadiri bacaan alqur’an bersama saudara- saudara mereka dari manusia, mereka hadir, meskipun kita tidak dapat melihat mereka namun mereka hadir. Iya”
http://metafisis.wordpress.com/2009/12/23/qarin-malaikat-bukan-khadam/
.........................................
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan setiap manusia pasti memiliki qarin dari golongan jin.
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)

Nabi
 shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim, 17:158)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459)
Saya (Admin) yang dhoif ini alhamdulillah diberi ilham dari Rabku untuk menjelaskan karateristik Jin Qarin dan Jin non Qarin . Berikut ini penjelasannya :
Kareteristik jin Qarin :
1.             Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk menyakiti tubuh manusia
2.             Tidak diberi kemampuan dari Allah Ta’ala untuk membuat manusia kesurupan.
3.             Qarin tidak dapat dimusnahkan/dibunuh dengan bacaan Ruqyah sebab sudah menjadi ketentuan Allah  akan mendampingi tiap manusia sampai dia meninggal dunia.
4.             Bisikannya dapat dinetralisir dengan dzikir dan doa (jika Qarinnya kafir) namun tidak dapat dihilangkan 100% .
5.             Seluruh Qarin membisikkan kejahatan kecuali Qarin pada para nabi termasuk Qarin Rasulullah hanya bisa membisikkan kebaikan.
6.             Bisikan Qarin berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzina dengan pacar, waspadai ini bisikan qarin.
7.             Bisikan Qarin juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh : seorang berbicara dalam hatinya : “ udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin .
8.             Bahkan setiap Ulama, ustadz, para peruqyah atau masyarakat awam tetap memiliki qarin yang membisikkan kejahatan. Yang jika Ulama, ustadz, peruqyah atau masyarakat awam banyak berdzikir maka semua bisikan/gerak hati dari perbuatan qarin dapat dinetralisir (tidak tergoda).
9.             Bisikan Qarin sangat samar dan tidak dapat diajak dialog.
10.          Bisikan Qarin membuat was-was manusia.
11.          Bisikan Qarin tidak memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasulnya.
12.          Qarin memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong pada manusia.
Karateristik Jin Bukan Qarin :
1.             Memiliki kemampuan untuk menyakiti tubuh manusia.
2.             Memiliki kemampuan untuk membuat manusia kesurupan.
3.             Dapat diusir, dimusnahkan atau dibunuh dengan bacaan Ruqyah.
4.             Bisikan Jin bukan Qarin sangat jelas ditelinga dan bisa diajak dialog.
5.             Bisikan Jin bukan Qarin bisa dihilangkan 100% dengan dzikir dan doa.
6.             Bisikan Jin bukan Qarin membisikkan kejahatan pada seluruh manusia namun tidak diberi Kemampuan oleh Allah untuk membisikkan kejahatan pada para Nabi. (jika ada jin bukan qarin mendekat bisa ditangkap para nabi bahkan disekik sebagaimana Jin bukan Qarin yang mendekati Rasulullah ketika sholat ditangkap dan dicekik Rasulullah)
7.             Bisikan Jin non Qarin berupa dorongan/gerak hati untuk melakukan suatu dosa. Contohnya ada niat dalam hati untuk berzina dengan pacar, waspadai ini bisikan qarin.
8.             Bisikan jin Non Qarin juga bisa menyamar menjadi bisikan hati. Contoh : seorang berbicara dalam hatinya : “ udah haus nih kayaknya batalin aja puasa hari ini udah ga tahan lagi” padahal dia sedang berpuasa, waspadai ini bisikan qarin .
9.             Tidak setiap orang dapat diperdaya jin non karin, jika ada seseorang membaca doa perlindungan maka jin non qarin benar-benar tidak dapat mendekati dan mempengaruhi manusia.
10.          Bisikan Non Qarin memiliki kemampuan untuk menghina Allah dan Rasulnya.
11.          Jin non Qarin juga memiliki kemampuan untuk membuat angan-angan kosong dan was-was pada manusia.
Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.
Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Apa itu qorin?” Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِالْفَحْشَآءِ وَاللهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلاً وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Setan menjanjikan kefakiran untuk kalian dan memerintahkan kemungkaran. Sementara Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 268)Akan tetapi, jika Allah memberikan karunia kepada hamba-Nya berupa hati yang baik, jujur, selalu tunduk kepada Allah, lebih menginginkan akhirat dan tidak mementingkan dunia maka Allah akan menolongnya agar tidak terpengaruh gangguan jin ini, sehingga dia tidak mampu menyesatkannya. (Majmu’ Fatawa, 17:427)

Dalil Adanya Jin Qorin

Di antara dalil yang menunjukkan adanya qorin:
a. Firman Allah
قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَكِنْ كَانَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ
Yang menyertai manusia berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27)
Dalam tafsir Ibn Katsir dinyatakan bahwasanya Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu, Mujahid, Qatadah dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Yang menyertai manusia adalah setan yang ditugasi untuk menyertai manusia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 7:403)
b. Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,
وَإِيَّايَ إِلاَّ أَنَّ اللَّه أَعَانَنِي عَلَيْهِ فَأَسْلَمَ فَلا يَأْمُرنِي إِلاَّ بِخَيْرٍ
“Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karen itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Tugas jin Qorin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ما منكم من أحد إلاوقد وكل به قرينه من الجن
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)
Imam An-Nawawi mengatakan, “Dalam hadis ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin. (Syarh Shahih Muslim, 17:158)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid menjelaskan, “Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Alquran dan sunah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was. Godaan jin qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman pada disi seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab, no. 149459)
Apakah qorin juga menyertai manusia setelah dia meninggal?
Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? jawabnya, Tidak. Zahir hadis –Allahu a’lam– menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim). (Majmu’ Fatawa, 17:427)
Cara Melindungi Diri dari Jin Qorin
Banyaklah berdzikir dan memohon perlindungan kepada Allah. Jika kita sungguh-sungguh melakukan hal ini, insyaaAllah, akan datang perlindungan dari Sang Kuasa. Allah berfirman,
وَإِمَّا يَنَزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Apabila setan menggodamu maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-A’raf: 200)
Dalam Tafsir As-Sa’di dinyatakan, “Kapanpun, dan dalam keadaan apapun, ketika setan menggoda Anda, dimana Anda merasakan adanya bisikan, menghalangi Anda untuk melakukan kebaikan, mendorong Anda untuk berdosa, atau membangkitkan semangat Anda untuk maksiat maka berlindunglah kepada Allah, sandarkan diri Anda kepada Allah, mintalah perlindungan kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar terhadap apa yang anda ucapkan dan Maha Mengetahui niat Anda, kekuatan dan kelemahan Anda. Dia mengetahui kesungguhan Anda dalam bersandar kepada-Nya, sehingga Dia akan melindungi Anda dari godaan dan was-was setan. (Taisir Karimir Rahman, Hal.313)
Allahu a’lam
 
sumber :
http://www.konsultasisyariah.com/mengenal-jin-qorin/#axzz2JLPfIlP7

http://quranic-healing.blogspot.com/2012/07/beda-bisikan-dan-kemampuan-jin-qarin_7888.html
http://www.mediasalaf.com/aqidah/tentang-qorin-jin-pendamping-manusia/

 http://obedjustin.blogspot.com
[1] Kitab Alamu Malaikatil Abrar: 48
[2] Untuk mengetahui seluk beluk terapi ruqyah syar’iyyah bisa membaca buku yang berjudul “Memahami Ruqyah Syar’iyyah danRuqyah Gadungan
.
Share this article :