analisa reliabilitas
sumber : analisisdatapenelitian & irwansusanto.staff.mipa.uns.ac.id
Reliabiltas atau Keandalan mengacu pada sejauh mana skala dari suatu kuesioner menghasilkan hasil yang konsisten,pada saat pengukuran diulang beberapa kali. Analisis reliabilitas ditentukan dengan mendapatkan proporsi variasi sistematis dalam skala, yang dapat dilakukan dengan menentukan hubungan antara skor. Jadi, jika asosiasi dalam analisis keandalan tinggi, maka skala memberikan hasil yang konsisten, oleh karena nya dapat diandalkan.
Ada empat pendekatan dalam pengukuran :
- Uji-Retest: Responden diberikan satu set skala kuesioner pada dua waktu yang berbeda dalam kondisi setara. Tingkat kesamaan antara dua pengukuran ditentukan dengan menghitung koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang lebih tinggi dalam analisis reliabilitas, semakin besar reliabilitasnya. Beberapa keterbatasan dalam uji ini adalah Uji-Retest sensitif terhadap interval waktu antara pengujian. Pengukuran awal dapat mengubah karakteristik yang diukur dalam pengetesan ulang.
- Reliabilitas Konsistensi internal: Dalam analisis reliabilitas, konsistensi internal digunakan untuk mengukur reliabilitas skala yang dijumlahkan untuk membentuk skor total. Hal ini mengukur reliabilitas yang berfokus pada konsistensi internal dari himpunan item membentuk skala.
- Split Half Reliability: Suatu bentuk reliabilitas konsistensi internal. Item pada skala dibagi menjadi dua bagian dan skor setengah dihasilkan berkorelasi dalam analisis reliabilitas. Korelasi tinggi antara bagian menunjukkan konsistensi internal yang tinggi dalam analisis. Item skala dapat dibagi menjadi dua bagian, berdasarkan item ganjil dan genap. Keterbatasan dalam analisis ini adalah bahwa hasil akan tergantung pada bagaimana item dibagi. Untuk mengatasi keterbatasan ini, koefisien Alpha Cronbach diimplementasikan.
- Inter Rater Reliability : juga disebut Inter Rater Agreement.
Asumsi:
Kesalahan harus tidak berkorelasi.
Pengkodean skala harus memiliki makna yang sama di setiap item pertanyaan.
Pada Split Half Reliability, pemilihan subyek dilakukan secara acak dan variansi sama.
Pengamatan harus independen satu sama lain.
Kesalahan harus tidak berkorelasi.
Pengkodean skala harus memiliki makna yang sama di setiap item pertanyaan.
Pada Split Half Reliability, pemilihan subyek dilakukan secara acak dan variansi sama.
Pengamatan harus independen satu sama lain.
George dan Mallery (2009) dalam “SPSS for Windows Step by Step: A Simple Study Guide and Reference, 17.0″ menyarankan aturan praktis berikut untuk mengevaluasi koefisien Alpha Cronbach
> .9 excellent,
> .8 good,
> .7 acceptable,
> .6 questionable,
> .5 poor,
< .5 unacceptable.
Reliabilitas mengacu pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1999:154). Pengukuran reliabilitas instrumen penelitian misalnya berupa soal matematika bentuk uraian untuk mengukur hasil belajar matematika dengan menggunakan rumus Alpha yaitu sebagai berikut.
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika r11 > rtabelmaka
item tes yang diujicobakan reliabel (Arikunto, 2006: 109).
contoh perhitungan reliabilitas soal tes bentuk uraian dengan menggunakan rumus alpha:
tabel hasil belajar 40 siswa dengan skor 0-10 per butir dengan banyak soal ada 7 butir soal
Hasil perhitungan reliabilitas soal tersebut dengan menggunakan m excel










0 komentar:
Post a Comment