Putri Harimau Siliwangi

Hutan Sancang yang konon dihuni oleh dua bersaudara keturunan Prabu Siliwangi yakni Bombang Larang dan Bombang Kencana yang berwujud sepasang harimau melahirkan bayi perempuan berwujud manusia hasil dari perkawinan inses.

Keturunan pertama dari kerajaan di Hutan Sancang itu kemudian dipasangkan kalung berliontin batu suci lalu diasingkan dan dititipkan secara misterius pada sepasang suami istri yang juga memiliki seorang putra bernama Indra Kusumah.

Indra bersama saudari angkatnya yang diberi nama Asmarani, setelah tumbuh dewasa tidak hanya saling mengasihi tetapi juga saling mencintai satu sama lain. Sebagai tanda cinta, Asmarani memecah dua liontin batu suci miliknya untuk berbagi dengan sang kekasih.

Liontin ini  sesungguhnya adalah simbol yang melambangkan bahwa Asmarani putri seorang raja dari kerajaan Sancang. Dan diyakini oleh seorang jawara yakni Basupati bukan hanya sebagai alat untuk menguasai kerajaan Sancang tetapi juga seluruh kerajaan di Seantero Tatar Parahyangan.

Siapa Nyana ...! Asmarani yang memiliki kelebihan sebagai penyembuh justru dibakar hidup-hidup karena dituduh tukang sihir yang bisa membahayakan warga desa setempat. Namun secara mengejutkan sepasang harimau yang tiada lain jelmaan Bombang Larang dan Bombang Kencana tiba - tiba muncul lalu membawa jasad Asmarani kembali ke Hutan Sancang.

Indra yang diyakini bahwa Asmarani sudah tiada, dengan cara yang sangat muskil tiba-tiba dipertemukan kembali dengan sang kekasih. Ironisnya, Asmarani yang kembali hidup di kerajaan Sancang tak lagi mengenali siapa Indra Kusumah.

Maka dengan berbagai cara Indra berusaha mengembalikan ingatan Asmarani ditengah usaha untuk merebut batu suci oleh Basupati yang memperalat Indra dengan janji akan mengembalikan Asmarani ke kehidupan Indra.

Tetapi setelah mengetahui maksud jahat dibalik tawaran manis Basupati, Indra malah berbalik melawan Basupati untuk melindungi sang kekasih bahkan pula menggagalkan niat serakah Basupati.

Tragisnya disaat Asmarani mampu mengingat kembali siapa Indra yang sangat mencintai dan dicintainya justru harus merelakan jiwanya untuk menyelamatkan sang kekasih yang nyaris terbunuh oleh Basupati. Pengorbanan yang tidak saja berhasil-berhasil mempertahankan keutuhan kerajaan Sancang tetapi juga mengembalikan Indra ke dunia asalnya dunia manusia. 

(gentabuana/indosiar.com/4nd)