TERAPAN DATA NOMINAL
(Penerapan Data Nominal Dalam Penelitian Mahasiswa)
Oleh: Suharto
Data nominal
menurut Moh, Nazir adalah ukuran yang paling sederhana, dimana angka
yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak
menunjukkan tingkatan dan peringkat apapun.
Data nominal merupakan data
kontinum dan tidak memiliki urutan. Ciri-ciri lain data nominal adalah
ia hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit saja.
Data nominal
ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal.
Menurut
beberapa penulis, diantaranya adalah Sugiono, "alat analisis (uji
hipotesis asosiatif) statistik nonparametik yang digunakan untuk data
nominal adalah Coefisien Contingensi yang memerlukan rumus Chi Square (X2)".
Data Nominal ® Chi Square (X2)Uji Chi Squares untuk perbedaan dalam data nominal
Contoh Soal
Sebuah
Lembaga Penelitian ingin mengetahui kualitas mengajar 3 orang Dosen,
yakni Dosen A yang berasal dari Dayak, Dosen B yang berasal dari Bugis,
dan Dosen C yang berasal dar Badui di sebuah perguruan tinggi.
Untuk
mengetahui apakah ke tiga Dosen itu mempunyai perbedaan kualitas
mengajar ataukah tidak, maka di lakukan suatu pengujian.
Dari Dosen “A”
diambil sampel sebanyak 80 mahasiswa, tenyata yang gagal sebanyak 10
orang mahasiswa.
Dari Dosen “B” diambil sampel sebanyak 100 mahasiswa,
ternyata yang gagal 12 orang mahasiswa.
Dan dari Dosen “C”, diambil
sampel sebanyak 80 orang ternyata yang gagal 8 orang mahasiswa.
Dari data di atas, apakah perbedaan jumlah mahasiswa yang tidak lulus dari ke-tiga Dosen itu signifikan? Gunakan alpha 5 % !Penyelesaian
Ho | : | Tidak ada perbedaan jumlah mahasiswa yang gagal diantara ke tiga Dosen tersebut. |
Ha | : | Paling sedikit ada dua Dosen yang berbeda |
DosenHasil | A | B | C | Jumlah |
Gagal (R) (G)Lulus (B) (L) | 1070 | 1288 | 872 | 30230 |
Jumlah | 80 | 100 | 80 | 260 |
30 X 80
fh : ————— = 9,32
260
Untuk sel BA (LA)
230 X 80
fh = ————— = 70,77
260
Untuk sel RB (GB)
30 X 100
fh = ————— = 11,54
260
Untuk sel BB (LB)
230 X 100
fh = —————- = 88,46
260
Untuk sel RC (GC)
30 X 80
fh = ————— = 9,23
260
Untuk sel BC (LC)
230 X 80
fh = ————— = 70,77
260
Selain menggunakan cara di atas, frekuensi yang diharapkan bisa juga di hitung melalui aturan proporsi sebagai berikut :
X1 + X2 + X3 + … Xn
P = ———————————— =
n1 + n2 + n3 + … n
10 + 12 + 8
P = ———————————— = 0,115
80 + 100 + 80
Jadi banyaknya mahasiswa gagal yang diharapkan (frekuensi yang diharapkan) dari ke tiga Dosen tersebut adalah :
Dosen A = 80 X 0,115 = 9,2
Dosen B = 100 X 0,115 = 11,5
Dosen C = 80 X 0,115 = 9,2
Sedangkan banyaknya mahasiswa yang lulus yang diharapkan dari ke tiga Dosen tersebut adalah :
Dosen A = 80 – 9,2 = 70,8
Dosen C = 80 – 9,2 = 70,8
Dosen B = 100 – 11,5 = 88,5
Berdasarkan harga fo dan fh di atas, maka dapat di hitung harga X2 sebagai berikut :
Hasil Dosen | Fo | fh | Fo – fh | (fo – fh)2 | (fo – fh)2————fh |
Gagal AGagal B |
10 12 8 70
88 72 9,23 11,54
9,23 70,77 88,46 70,77
0,77 0,46 -1,23 -0,77
-0,46 -0,77 0-5929 0,2116
1,5129 0,592 0,2116 0,5929
0,064 0,018 0,164 0,008
0,002 0,008 Jumlah
260260,000
X2
0,264
Kesimpulan:
Berdasarkan perhitungan tersebut, besarnya harga X2 hitung = 0,264.
Dengan menggunakan derajat kebebasan df = k – 1 = 2 — > 3 – 1 = 2 dan alpha 0,05 diperoleh harga X2 Tabel sebesar 5,99.
Karena harga X2 hitung < dari X2
tabel, maka Ho di terima. Artinya bahwa tidak ada beda yang signifikan
mengenai banyaknya mahasiswa yang gagal dari ke tiga dosen tersebut.
Atau dengan kata lain ke tiga dosen itu mempunyai kualitas mengajar yang
sama…….
sumber : suhartoumm.wordpress.com
0 komentar:
Post a Comment