ORATOR 2

Home » » ORATOR 2
Pengajian Yazri
“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengajarkan amal sholeh dan berkata : ‘sesungguhnya aku termasuk orang yang menyerahkan diri’.”

Menjadi seorang seperti Zainudin MZ, Aa’ Gym atau Luthfiah Sungkar barangkali menurut sebagian orang tidak mudah. Atau menjadi seorang Reza “presenter”, Ihsan Tanjung atau Mbak Sita tampaknya sesuatu yang “Ah, tidak mungkin…!”. Adalah segala sesuatunya menjadi mungkin dan amat mudah bagi Allah, artinya di samping ada kemauan untuk belajar dan berlatih, dan usaha yang maksimal, ada kehendak Allah di dalamnya. Namun sebelum kita bicara tentang bagaimana menjadi seorang orator yang baik, ada baiknya terlebih dahulu kita fahami bahwa dakwah itu apa.
Dakwah artinya mengajak untuk menyeru manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya terang benderang yaitu Islam, dengan cara yang penuh hikmah dan baik. Dalam Al Quran surah An Nahl (16) ayat 125 :
“Serulah (manusia) ke jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan Dialah yang lebih mengetahui orang yang mendapat petunjuk”
Kemudian di surah Ash Shaff ayat 2-3:
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”
Berdasarkan dalil tersebut kita pahami bersama bahwa dakwah dengan lisan adalah penting dan agar tercapai tujuan harus dengan cara hikmah dan baik. Dan yang perlu untuk diingat pula bahwa seorang da’i pun dituntut untuk melaksanakan apa-apa yang dia ucapkan, sebagai sebuah konsekuensi.
Berbicara adalah modal dasar seorang da’i dan hal itu dapat dilatih. Bagaimana cara berbicara di forum-forum tabligh atau ta’lim agar menarik perhatian pendengar dan pesan tersampaikan dengan baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika berbicara :

1. Persiapan sebelum berbicara
  • kuasai materi dengan baik (hafalkan)
  • perhatikan waktu kedatangan kita (bila telat, maka akan tergesa-gesa)
  • perhatikan penampilan (busana: sederhana dan serasi; atribut; dsb.)
  • kenali audiens (tanyakan pada panitia penyelenggara)

2. Ketika berbicara
  • membuka materi dengan merebut atensi audiens
  • variasi suara (volume, kecepatan, nada bicara, intonasi)
  • ekspresi wajah (mata dan bibir)
  • bahasa tubuh (posisi tubuh, gerakan tangan, posisi kaki, kebiasaany)
  • menutup pidato dengan mengesankan (mengutip ayat atau kata mutiara, kesimpulan, ajakan dan motivasi, pantun, dsb.)
.
Share this article :